Tulisan-tulisan ini memang tidak berguna, dan mungkin kau hanya akan merasa bosan ketika membacanya.
Namun, selalu izinkan lah aku menuliskan semua yang ingin ku tulis ..

Minggu, 15 Februari 2015

Bintang, Aku Telah Merindukannya

Di malam yang sunyi ini, dengan di temani secangkir teh dan biskuit favorite ku, aku menatap keluar jendela kamarku..

Aku melihat ke langit, banyak sekali bintang di langit, betapa indahnya bintang-bintang itu memancarkan sinarnya di tengah malam yang sunyi ini..
Gemerlapnya membuatku rindu akan hadirnya dirimu disisiku, teringat saat kita duduk bersama di bangku taman kala itu..

Aku  merindukan sesosok dirimu yang selalu dapat membuatku tersenyum ketika aku merasa kesal, membuatku tertawa ketika aku bersedih..

Banyak hal telah kita lewati bersama, hingga tiba saatnya kamu harus pergi dari sisiku untuk alasan yang sudah kita sepakati bersama. Meskipun berat rasanya untuk jauh darimu tapi aku mengerti, karena ini untuk masa depanmu dan kita..


Untuk mu yang jauh disana, meskipun saat ini raga kita tak lagi bersama, hati dan jiwa kita akan selalu bersama. Percayalah aku masih dan akan terus menjaga rasa ini, apapun yang telah kamu berikan.. Aku akan menjaganya semampuku, aku percaya akan tiba saatnya untuk kita bersama kembali..

Aku selalu menunggu sampai saat itu tiba.. Memang menunggu itu adalah hal yang menyebalkan, membosankan dan menahan rindu itu sangat sakit rasanya tapi apa daya jika waktu dan jarak yang memisahkan maka waktu dan jarak pula yang akan menyatukan..

Ya beginilah jika kita memilih untuk menjalin hubungan jarak jauh, kamu memang jauh dari pandanganku namun kamu selalu dekat disini, didalam hati ini..



"Bintang tolong sampaikan salamku padanya, sampaikan padanya bahwa aku disini merindukannya, aku mencintainya"



Salam PularayMi

Jumat, 13 Februari 2015

Kebahagiaan Abadi Itu adalah Kehancuranku

Aku berdiri disini, kamu datang menghampiriku..
Kamu mengajakku untuk berlari bersama, namun aku menolak..
Karena aku tidak yakin kita dapat berlari bersama..


Aku masih berdiri disini, kamu meyakinkanku untuk berlari bersama..
Aku menolak lagi, aku tidak ingin berlari karena berlari itu terlalu cepat bagiku, aku tidak bisa..
Aku tetap berdiri disini, lalu kamu memegang dan menggandeng tanganku..
Kali ini kamu mengajakku untuk berjalan dan melangkah bersama perlahan-lahan..


Sekarang aku tak lagi berdiri disini, aku telah berada di jalan untuk menuju kebahagiaan seperti yang telah kamu janjikan kepadaku..

Lama kemudian aku baru menyadari, bahwa keputusanku adalah sebuah kesalahan yang besar, aku terlalu cepat yakin padamu. Dengan mudahnya aku menerima ajakanmu untuk melangkah bersama tanpa berpikir panjang apa resikonya, yang aku tahu hanyalah kamu akan membawaku kepada suatu rasa yang kamu sebut “kebahagiaan yang abadi”


Dan ternyata itu bukanlah jalan menuju kebahagiaan seperti yang  telah kamu bilang, melainkan itu adalah jalan yang membawaku menuju kepada kehancuran, mengingatkanku akan memori masa lalu ku, yang membuatku merasa semakin sakit..

Kamu, kamu sama saja seperti yang sudah-sudah, kamu sama saja seperti mereka.. Kamu yang membuatku yakin kepadamu, dan kamu juga yang membuatku merasa kecewa..
Kamu yang mengajariku untuk mengikhlaskan apa yang telah terjadi, agar aku bisa membuka diri untuk orang-orang yang ingin masuk ke dalam kehidupanku. Namun, kamu juga yang membuatku menutup diri ini semakin rapat, mengunci hati ini dengan sebaik-baiknya..

Tanpa sadar, kamu telah membuat luka di hati ini. Entah apa maksudmu bersikap seperti ini, aku tidak mengerti mengapa kamu seperti ini, dengan seenaknya kamu membuat diri ini kecewa lebih dalam..


Sebelumnya, berulang kali aku telah mengingatkanmu untuk tidak  bersikap manis kepada ku, aku telah menjaga agar rasa ini tidak muncul kepada orang yang salah, tapi apa daya kamu mampu membuat diri ini merasa nyaman, hingga aku lupa bagaimana rasanya sakit yang sebelumnya menghampiriku.

Ternyata kamu bukanlah yang terbaik, kamu malah membuat diri ini terjatuh semakin dalam ke dalam jurang kesakitan..


Meskipun aku merasa kecewa, aku ingin berterima kasih kepadamu atas semua yang telah kau ajarkan kepadaku.. Tak pernah ada rasa sesal di hati ini karena telah mengenal sosok seperti dirimu..




Salam PularayMi