Tulisan-tulisan ini memang tidak berguna, dan mungkin kau hanya akan merasa bosan ketika membacanya.
Namun, selalu izinkan lah aku menuliskan semua yang ingin ku tulis ..

Minggu, 22 Mei 2016

Ruang Lingkup Farmasi

1.      Farmasis Komunitas (Community Pharmacist)

      Farmasis atau Apoteker memberikan kesan umum bahwa tempat kerja seorang farmasi hanyalah di Apotik, yaitu salah satu tempat pengabdian profesi seorang Apoteker. Seorang Farmasis di Apotik langsung berhadapan dengan masyarakat sehingga fungsi tersebut dikelompokkan dalam Farmasi Masyarakat (Community Pharmacy). Fungsi Farmasis Masyarakat di Apotik merupakan kombinasi seorang profesional dan wiraswastawan. Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 25/80 tentang Apotik, bahwa Apotik adalah tempat pengabdian profesi seorang Apoteker, maka makin besar harapan yang diberikan pemerintah kepada para Farmasis, baik dari segi jumlah tenaga farmasi maupun dari segi kemampuan profesionalnya.

2.      Farmasi Rumah Sakit (Hospital Pharmacy)
Farmasi Rumah Sakit ialah pekerjaan kefarmasiaan yang dilakukan di rumah sakit pemerintah maupun swasta. Fungsi kefarmasian ini yang sudah sangat berkembang di negara maju, juga sudah mulai dirintis di Indonesia dengan pembukaan program spesialisasi Farmasi Rumah Sakit. Berbeda dengan farmasi komunitas yang lebih mengarah kepada bisnis dan hubungan dengan pasien, farmasis yang nekerja dirumah sakit bertanggung jawab atas medikasi klinik terhadap pasien. Karena pengobatan yang dilakukan di rumah sakit cenderung kompleks, sebelum mulai bekerja, farmasis biasanya diwajibkan untuk mengikuti pelajaran tambahan dan program training setelah lulus. Jumlah kebutuhan Farmasis di rumah sakit di masa depan akan semakin meningkat karena 3 hal :
1.     Faktor pertambahan penduduk.
2.     Meningkatnya kebutuhan untuk perawatan yang lebih baik di rumah sakit.
3.  Fungsi dan peranan Farmasis Rumah Sakit akan lebih meningkat dalam berbagai aspek mengenai penggunaan dan pemantauan obat.

3.      Farmasi Klinik
Farmasi klinik melayani perawatan pasien secara langsung untuk mengoptimalkan medikasi dan mengajarkan atau memberikan pengetahuan tentang kesehatan dan pencegahan penyakit terhadap masyatakat.

4.      Konsultan Farmasi
Konsultan farmasi, pada prakteknya, lebih fokus dalam pemerikasaan sediaan obat. mereka biasanya bekerja di rumah rawat, namun sekarang juga banyak ditemukan di berbagai institusi. Biasanya mereka juga bekerja secara independen.

5.      Veterinary Pharmacy
Veterinary pharmacy terkadang disebut animal pharmacy / farmasis hewan. Sediaan veterinary pharmacy memiliki variasi dan kekuatan obat yang berbeda dengan obat pada umumnya, yaitu sebagai sediaan farmaseutika hewan. Veterinary pharmacy seringkali dibedakan dari farmasi pda umumnya.

6.      Farmasi Nuklir
Nuclear pharmacy memfokuskan pada persiapan bahan radioaktif untuk keperluan diagnosis dan untuk pengobatan jenis penyakit tertentu. Farmasis nuklir harus mengikuti training tambahan sebelum elakukan praktek dan farmasis nuklir juga tidak boleh berinteraksi dengan pasien secara langsung.

7.      Pedagang Besar Farmasi (PBF)
Mata rantai sebagai perantara industri farmasi dan masyarakat dalam hal penyaluran obat ialah Pedagang Besar Farmasi (PBF). Di luar negeri PBF ini mempunyai tenaga Farmasis terdaftar sebagai supervisor disebabkan oleh sifat khas produk yang ditanganinya itu sehubungan dengan peraturan perundang-undangan. Di Indonesia hanya dipersyaratkan tenaga menengah farmasi (Asisten Apoteker = AA) sebagai penanggungjawab, mengingat belum cukup tersedianya tenaga ahli berpendidikan tinggi.
       PBF sangat berperanan sebagai sumber penyalur obat dari berbagai industri farmasi yang secara cepat dapat melayani kebutuhan Farmasis Komunitas (Apoteker) untuk secara cepat pula melayani kebutuhan penderita akan obat. PBF juga mengurangi beban finansial Apoteker dalam hal menyimpan stok obat dalam jumlah besar dan menjembatani kerumitan negosiasi dengan ratusan industri farmasi sebagai produsen obat.

8.      Instansi Pemerintah
Departemen Kesehatan adalah instansi pemerintah yang paling banyak menyerap tenaga Farmasis, terutama Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Minuman (DitJen POM) dan jajaran Pusat Pemeriksaan Obat (PPOM) dan Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan (Balai POM) di daerah. Demikian pula Bidang Pengendalian Farmasi dan Makanan pada setiap Kantor Wilayah Departemen Kesehatan (sekarang dihapus, hanya ada Dinas Kesehatan Propinsi) dan jajaran Dinas Kesehatan sampai ke Daerah Tingkat II dan Gudang Farmasi. Fungsi utama Farmasis pada instansi pemerintah ialah administrastif, pemeriksaan, bimbingan dan pengendalian.
      Departemen HANKAM, juga memerlukan Farmasis yang terutama berfungsi pada bagian logistik dan penyaluran obat dan alat kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan merekrut Farmasis untuk jabatan dosen di perguruan tinggi. Sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka fungsi seorang Farmasis ialah dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Persyaratan untuk diterima menjadi dosen akan ditingkatkan menjadi lulusan Pascasarjana, atau mempunyai Sertifikat Mengajar Program PEKERTI/AA (Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional/Applied Approach), yaitu program penataran dosen dalam aktivitas instruksional atau proses belajar mengajar.

9.      Wartawan Farmasi (Pharmaceutical Journalism)
 Profesi ini mulai berkembang di luar negeri bagi Farmasis yang memperoleh latihan khusus dalam kewartawanan dan mempunyai bakat menulis dan mengedit. Pekerjaan ini diperlukan oleh instansi pemerintah atau industri farmasi untuk publikasi, mengedit atau menulis tulisan yang berlatar belakang kefarmasian.

10.  Manajemen Perusahaan
Khususnya instansi swasta banyak memerlukan tenaga ahli berlatar belakang kefarmasian dengan berkembangnya organisasi pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Untuk ini diperlukan pendidikan tambahan, misalnya Magister Manajemen (MBA = Master of Business Administration).



Jumat, 06 Mei 2016

Sahabat..

Hari itu datang, hari yang tidak pernah terpikirkan oleh ku. Kau datang kembali ke kehidupanku, meski kita sempat berpisah. Aku rindu padamu sahabatku, sangat rindu..

Sahabat, ya sahabat.. aku menganggapmu hanya sahabat ku, tak lebih dari itu. Aku selalu ingat bagaimana awal kita bertemu, aku selalu ingat saat dimana pundakmu selalu ada untuk ku disaat aku terpuruk. Aku ingat ketika kau usap air mata ku saat aku menangis, aku ingat setiap kata-kata yang kau ucapkan untuk ku, aku ingat ketika kau selalu siap sedia membantuku dalam hal apapun..

Dan sampai detik ini, kau masih berlaku sama seperti itu tidak ada yang berubah dari mu. Kau yang selalu dengan sabarnya membantu ku, selalu disamping ku.. maaf tak ada yang bisa aku balas dari kebaikanmu selain dengan mendoakanmu. Semoga kau tetap disampingku, sahabat..