Di ujung jalan
itu aku seperti melihat seseorang yang sedang duduk di kursi dorong dengan
mengenakan pakaian tidur, saat itu cuaca sedang sangat mendung sekali sehingga
terlihat agak gelap dan aku tidak bisa melihatnya dengan jelas.. Ternyata dia menghampiriku
aku seperti mendengar dia berteriak memanggil nama ku, “Tasya tolong gue,
tolong jangan tinggalin gue Tasya”
“Kamu siapa?
Maaf aku tidak bisa melihat kamu dengan jelas” aku bertanya dengan nada yang
agak kencang pula.. Namun tak lama sebelum dia menjawab, dia ingin berputar
arah dan datanglah sebuah mobil dari arah berlawanan dengan kecepatan yang amat
kencang, aku berteriak memberitahu dia dan -duaarr- mobil itu menabraknya, kecelakaan
terjadi disana aku langsung berlari menghampirinya dan aku menangis meminta
tolong orang-orang yang langsung berkerumun, aku melihat dia berlumuran darah,
seketika lemas tubuh ini..
Sesampainya di
rumah sakit, aku menelpon sahabatku dan aku menjelaskan kepada mereka.. Tak
lama datanglah seorang dokter dari balik pintu UGD beliau berkata orang
tersebut sudah sadar, aku bergegas mendatangi dia..
“Hallo bagaimana
keadaan kamu?”
“A, Tasya lo
masih inget gue gak? Tolong jangan tinggalin gue Tasya, gue Steven..”
Terdiam aku
mendengar nama itu.. “Woy Tasya, lo kenapa?”, “Hello syah, lo kenapa hey”
sahabat-sahabatku berusaha menyadarkan ku. “Eh iya, kamu steven?” dengan mata
berkaca-kaca aku memandangnya lagi.. “I, iya syah” lalu dia tak sadarkan diri
lagi dan tiba-tiba dokter membawa nya pergi, setika aku langsung nangis,
berteriak dan berusaha mengejar namun sahabatku menghalangi.. “Steveeeeeeeen..”
***
Dengan nafas
terengah-engah aku terbangun dari tidurku, huff ya Tuhan ternyata itu hanya
mimpi namun aku sampai meneteskan air mata.. Ya Tuhan kenapa aku bermimpi
seperti itu, kenapa aku tiba-tiba memimpikan Steven, ada apa ini? Perasaan
panik, takut, gelisah, bingung campur aduk, bertanya-tanya.. Tak lama aku
mendengar adzan subuh, dan aku pergi untuk melaksanakan sholat subuh..
Hari ini aku
berangkat ke kampus seperti biasa, dimana setiap pagi aku berangkat dengan
menggunakan sepeda kesayanganku, aku adalah mahasiswi tingkat akhir di salah
satu perguruan tinggi favorit di daerahku, umurku 21 tahun.. Selama perjalanan
mimpi itu masih menyelimuti pikiranku, ada apa ini sebenarnya, aku memimpikan
Steven yang sudah 10 tahun aku tidak pernah lagi bertemu dengannya. Ya, Steven,
dia adalah temanku ketika aku duduk dikelas 1 SMP, aku mengenal nya melalui
saudaraku, dia seorang protestan. Dulu kami dekat, sangat dekat hingga akhirnya
aku menyukai nya dan tak ku sangka ketika itu dia menyatakan perasaannya bahwa
dia juga menyukaiku. Namun aku menolaknya, karna saat itu aku masih cukup kecil
untuk berpacaran dan agama yang menjadi penghalangnya.. Mulai saat itu dia
menjauh dari ku, kita sudah tidak pernah bertemu lagi, aku sudah melupakan
semua tetang nya. Lalu semalam, mengapa dia datang di mimpiku?
Seminggu sejak
mimpi itu aku selalu teringat tentangnya, aku teringat ketika pertama kali kita
berkenalan, ketika di hari ulang tahunnya dia merangkul ku dari belakang dengan
maksud ingin mengagetkan ku, ketika hujan dia rela hujan-hujanan mengambilkan
payung untuk ku, ketika dia memainkan sebuah lagu untuk ku, semua tenang
pengalamanku dengannya..
“Sya, walaupun
itu cuma mimpi tapi kamu harus cari tau keberadaannya dia”, kata Anisa
“Aku harus cari tau gimana? Lewat apa? Kerumahnya? Gak mungkin nis..
Mimpi itu Cuma bunga tidur nisa”, ujarku
“Iya Tasya, tapi kamu juga harus cari tau tentang dia.. Kamu bisa cari
dia lewat social media, ayolah sya ayo”, bujuk nisa.. Dan aku pun langsung
mengambil laptop, tak lama aku menemukan akun facebook dan twitter nya..
“Nisa nisa sini deh, liat nih aku udah nemuin akun facebook sama twitternya
Steven”, kataku
“Serius sya? Yaudah sekarang kamu bilang aja apa yang terjadi, kamu
ceritain semua”, saran Nisa
“Semua nis? Kalo gak di bales gimana?”, tanyaku
“Iya Tasyaaa, yaudah gakpapa. Kamu tanyain kabar dia gimana, semuanya
deh ya Sya”
***
1
bulan, 2 bulan, 3 bulan berlalu aku mengikuti saran Anisa, namun Steven tak
pernah membalas pesan-pesan ku, akhirnya ku putuskan untuk tidak mengirimi nya pesan,
menganggap semuanya baik-baik saja. Namun aku selalu aja memimpikan dia padahal
aku sudah tidak memikirkannya..
***
Malam
ini aku bertemu dengan saudaraku, ya seperti biasa kami selalu bercerita ketika
itu kami sedang duduk di halaman
rumahnya, suasana komplek yang selalu sepi di malam hari dan tiba-tiba datang
sebuah mobil.. Keluar lah seorang laki-laki dari mobil itu, obrolan kami
sejenak terhenti. Ternyata itu adalah Steven, tak sadar air mata ini menetes
melihatnya dia yang sekarang berbeda dengan dulu, sekarang dan yang terlebih
penting keadaannya sekarang baik-baik saja tidak seperti apa yang terjadi dalam
mimpiku.. Setelah malam itu aku menjadi tenang namun aku masih saja
memimpikannya, aku sungguh tidak tahu mengapa aku memimpikannya lagi dan lagi,
akhirnya ku berani kan diri untuk mengiriminya pesan kali ini aku sudah
mendapatkan PIN Blackberry nya,
hampir setiap saat aku menunggunya di recent
update, tiba-tiba aku melihatnya dia membuat status dia sedang sakit..
“Steven
kenapa?” aku tak berharap untuk di balas, tak lama kemudian aku mendapatkan
balasannya dari nya..
“Gakpapa”,
singkat balasnya
“Masih
inget Tasya gak?”
“Masih”
“Alhamdulillah”
“Haha”
Itulah
percakapanku yang sangat singkat dengannya, namun cukup membuat ku senang..
***
Beberapa
bulan kemudian..
Hari ini
aku berwisuda, senang sekali rasanya aku sudah menjadi seorang Sarjana dan tak
ku sangka aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan S2 di luar negri tepatnya
di Australia, ya Tuhan terimaksih atas nikmat yang telah kau berikan..
“Sya
selamat ya atas prestasi yang kamu raih, kalo udah di Australia kabarin aku ya
sya” ujar Anisa
“Terimakasih
nisa, pasti aku kabarin kamu ya” jawabku
“Tasyaaa
selamat ya cantik, jangan lupa ya sama kita-kita disini”
“Aaaa
tasya jadi sedih nih kita, pasti bakal kangen banget sama kamu sya..” ujar
teman-temanku yang lainnya sambil memeluk ku “iii kalian aku gak bakal lupa kok
sama kalian, sayang banget sama kalian”
Dan kali
ini aku teringat lagi dengan Steven, bagaimana kabar dia? Sedang apa? Dimana?
Tanpa berpikir lama aku langsung membuka twitter
dan melihat profil nya, terdiam kaget aku ketika melihat tweet nya “Puji Tuhan, gue bisa lanjutin S2 di Australia”
Ya Allah
ada apa ini? Mengapa aku dan dia bisa mendapatkan kesempatan yang sama, apakah
ini suatu kebetulan? Tapi tidak mungkin, ini semua sudah Kehendak-Mu Ya Allah
sudah Kau atur.. Aku semakin penasaran untuk mengetahui di kampus mana ia akan melanjutkan
studi nya.