-Heri Bagus Sunarto-
Beliau, mas ku yang paling peduli dan ngeselin, silsilahnya kami satu buyut.. Sebagai seorang adik, aku gak suka sama mas Heri yang selalu ganggu dan sering berantem, sukanya kalau dikasih jajan aja.. Saat mas Heri merantau ke daerah Kalimantan, kami lost contact bertahun-tahun..
Pernah mas Heri inbox di fb dengan akun yang aku gak kenal. Aku, yang emang gak suka digangguin orang asing sok asik, selalu mengabaikan semua pesan masuknya.. Aku selalu abai, sampe akhirnya aku tau itu mas Heri dan lagi sakit parah.. Seminggu kemudian, mas Heri meninggal.. Sakit, sedih banget..
Penyesalan datang karena pengabaian..
Dari kejadian itu, aku belajar untuk gak abai sama siapa pun orang baik yang ada dalam hidup, bukan untuk selalu meladeni setiap detik, melainkan lebih peka dan peduli saat ada yang memberikan kebaikan dan kepeduliannya.. Kalau emang risih, gak suka dengan caranya, bisa disampaikan dengan baik bukan dengan pengabaian.. Kadang, yang kita abaikan itu justru yang kita butuhkan, akan dirindukan.. Jangan harus menunggu kehilangan, baru sadar betapa berharganya hal itu buat kita..
Dear mas Heri, kami sudah berbeda alam, rindu ini terasa lebih menyesakan dari sekedar rindu biasa..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar